Views: 9
Apa Urgensinya Aku Harus Baca Tulis Al-Qur’an? Ada Apa?
Pernahkah kau bertanya dalam hatimu: “Mengapa aku harus repot-repot belajar baca tulis Al-Qur’an? Bukankah cukup dengan membaca terjemahannya saja?”
Pertanyaan ini sesungguhnya muncul dari hati yang sedang rindu pencerahan. Dan untuk menjawabnya, kita harus menyelami lebih dalam hakikat Al-Qur’an itu sendiri.
1. Al-Qur’an adalah Kalamullah yang Suci
Al-Qur’an bukanlah sembarang buku. Ia adalah firman langsung dari Allah, diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara Jibril.
“Sesungguhnya Kami yang menurunkan Al-Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.”
(QS. Al-Hijr: 9)
Al-Qur’an itu mulia, suci, dan penuh berkah. Setiap hurufnya memiliki keutamaan luar biasa.
Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa membaca satu huruf dari Kitab Allah, maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan itu dilipatgandakan menjadi sepuluh.”
(HR. Tirmidzi)
Membaca satu huruf saja dari Al-Qur’an sudah mendapat pahala berlipat. Bagaimana jika kita membacanya, menulisnya, dan menghidupkannya dalam diri kita?
2. Membaca Al-Qur’an: Menghidupkan Hati yang Mati
Al-Qur’an adalah obat hati. Ia menghidupkan jiwa yang gersang. Ia mengisi kekosongan hati dengan cahaya.
Allah berfirman:
“Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran (Al-Qur’an) dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman.”
(QS. Yunus: 57)
Banyak orang hidup dalam kegelisahan, kebingungan, kekosongan. Mereka mencari pelipur lara di luar sana. Padahal penyembuh sejati sudah ada: Al-Qur’an.
Membaca Al-Qur’an adalah seperti menyalakan pelita dalam kegelapan. Setiap huruf yang dibaca adalah seperti hembusan napas yang menghidupkan ruh.
3. Menulis Al-Qur’an: Menanam Cahaya dalam Diri
Kalau membaca adalah menghidupkan hati, menulis Al-Qur’an adalah menanamkan cahaya itu lebih dalam.
Allah mengajarkan manusia dengan qalam (pena):
“Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan qalam (pena).”
(QS. Al-‘Alaq: 3-4)
Menulis Al-Qur’an bukan hanya sekedar menggoreskan huruf di atas kertas. Ia adalah latihan kesabaran. Latihan ketelitian. Latihan ketundukan.
Setiap goresan pena adalah bentuk ibadah. Setiap huruf yang kau tulis adalah saksi yang akan menemanimu di akhirat.
“Dan setiap manusia telah Kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya. Dan Kami keluarkan baginya pada hari kiamat sebuah kitab yang dijumpainya terbuka.”
(QS. Al-Isra: 13)
Bayangkan di hari kiamat nanti, buku catatan amalmu dipenuhi dengan huruf-huruf Al-Qur’an yang pernah kau baca dan tulis dengan penuh cinta.
4. Baca Tulis Al-Qur’an: Jalan Menuju Derajat Tinggi
Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya Allah mengangkat derajat suatu kaum dengan kitab ini (Al-Qur’an) dan merendahkan kaum lainnya dengannya.”
(HR. Muslim)
Baca tulis Al-Qur’an bukan hanya meningkatkan kualitas diri kita di dunia, Tapi juga mengangkat derajat kita di sisi Allah.
Mereka yang mahir membaca Al-Qur’an akan bersama para malaikat yang mulia. Mereka yang terbata-bata membacanya, tetap mendapatkan dua pahala: karena membacanya dan karena kesulitannya.
“Orang yang membaca Al-Qur’an dengan terbata-bata karena sulit baginya, maka baginya dua pahala.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Apalagi mereka yang membaca dan menulisnya dengan penuh ketekunan dan rasa cinta.
5. Baca Tulis Al-Qur’an: Melanjutkan Tradisi Para Sahabat
Tahukah kau bahwa para sahabat Rasulullah SAW dahulu menulis ayat-ayat Al-Qur’an dengan tangan mereka sendiri?
Mereka menulis di pelepah kurma, batu, kulit binatang — apapun yang bisa mereka gunakan. Karena mereka tahu, menulis Al-Qur’an adalah menjaga, memelihara, dan menghidupkan wahyu dalam kehidupan.
Saat kita belajar baca tulis Al-Qur’an hari ini, kita sedang menghidupkan kembali tradisi mulia itu. Kita menjadi bagian dari mata rantai penjaga Al-Qur’an.
6. Al-Qur’an Akan Menjadi Teman di Alam Kubur
Al-Qur’an bukan hanya menjadi petunjuk di dunia. Ia akan menjadi teman di saat semua orang meninggalkan kita.
“Bacalah Al-Qur’an, karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafa’at bagi para pembacanya.”
(HR. Muslim)
Bayangkan, saat semua amal diperiksa, Saat semua orang berlarian menyelamatkan diri, Al-Qur’an akan membelamu.
Bukankah itu cukup untuk menjadikan kita ingin lebih dekat dengan Al-Qur’an?
Kesimpulan: Ada Apa dengan Baca Tulis Al-Qur’an?
Ada cahaya. Ada rahmat. Ada kemuliaan. Ada pengangkatan derajat. Ada persahabatan abadi.
Baca tulis Al-Qur’an bukan sekadar kemampuan teknis. Ia adalah jalan menuju Allah. Ia adalah jalan menuju kebahagiaan dunia dan akhirat.
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Qur’an ataukah hati mereka terkunci?”
(QS. Muhammad: 24)
Jangan biarkan hatimu terkunci.
Bukalah. Dengan membaca. Dengan menulis. Dengan mencintai Al-Qur’an sepenuh hati.
DIBILQA.ID
Menghidupkan Literasi Al-Qur’an. Menebar Cahaya. Menggerakkan Hati.
