Follow The Line: Ikat Ruhmu dengan Cahaya Al-Qur’an

Views: 3

Follow The Line: Ikat Ruhmu dengan Cahaya Al-Qur’an

Sinopsis
Follow The Line adalah metode menulis Al-Qur’an yang menyerupai perjalanan agung sebuah benih. Dari setitik kecil, ia tumbuh menjadi tunas, dahan, ranting, daun, bunga, bahkan pohon rindang yang menaungi. Atau, seperti setetes nutfah yang menjadi jutaan sel, teratur dalam ketaatan penuh kepada proses penciptaan. Begitu pula, dari setitik rasa dalam hatimu — mungkinkah ia tumbuh menjadi cahaya sempurna? Follow The Line membawa jiwa dari kosong, ke titik-titik, ke kata-kata, ke kalimat, hingga akhirnya menuliskan ayat-ayat Kalamullah, menanam cahaya dalam setiap goresan.


Ikat Ruhmu dengan Cahaya Al-Qur’an

Dalam hiruk-pikuk dunia, jiwa manusia seringkali menjadi kering. Seperti kabel yang terlepas dari sumber energi, ruh kehilangan sambungannya dengan Sang Pencipta. Lalu, bagaimana menjaga agar jiwa tetap terhubung, tetap berdenyut dalam cahaya-Nya?

Jawabannya: kembali kepada Al-Qur’an, bukan sekadar dibaca, tapi ditulis.

Metode Follow The Line bukanlah metode biasa. Ia adalah akad ruhani; sebuah ikatan suci antara hamba dan Tuhan-Nya. Menulis dengan penuh adab, mengikuti garis demi garis, huruf demi huruf, adalah seperti menandatangani surat cinta abadi kepada Allah.

Dari setitik kosong, tangan mulai bergerak, mengikuti garis. Setitik demi setitik menjadi huruf. Huruf menjadi kata. Kata menjadi kalimat. Kalimat menjadi ayat. Ayat menjadi Kalamullah. Setiap goresan adalah pembuktian bahwa kita hadir, mengabdi, dan ingin terikat.

Mengapa Menulis Bukan Sekadar Membaca?

Membaca menyentuh lisan. Menulis menyentuh hati, tangan, pikiran, jiwa.

Bacaan bisa lewat. Tulisan mengikat.

Menulis Al-Qur’an adalah bentuk tadabbur aktif. Ia memaksa kita untuk berhenti, memperhatikan, merenung, menggores dengan penuh kesadaran. Seperti benih yang dengan sabar bertunas, mengerahkan seluruh potensinya menuju cahaya.

Follow The Line: Simbol Ketaatan

“Mengikuti garis” dalam Follow The Line mengajarkan kita pelajaran yang lebih dalam: hidup ini harus mengikuti garis petunjuk dari Allah. Tak boleh menyimpang. Tak boleh tergesa. Setiap goresan membutuhkan kesabaran, kehati-hatian, dan ketulusan.

Bukankah hidup kita juga begitu? Diperintahkan untuk lurus di jalan-Nya, sabar dalam menapaki garis-garis takdir yang telah digariskan-Nya.

Hadis Penguat

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Sesungguhnya Allah memiliki keluarga di antara manusia.” Para sahabat bertanya, “Siapakah mereka, ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Ahlul Qur’an. Mereka adalah keluarga Allah dan orang-orang pilihan-Nya.” (HR. Ahmad)

Menjadi Ahlul Qur’an bukan hanya dengan membaca. Bagaimana jika kita hadir lebih dalam — dengan tangan, mata, pikiran, hati — menulis huruf-huruf-Nya, satu persatu, sebagai bukti cinta?

Tanda Tangani Hidupmu dengan Kalamullah

Setiap manusia akan ditanya kelak: “Apa hubunganmu dengan Al-Qur’an, yang dahulu turun untukmu?”

Follow The Line adalah caramu menjawab. Dengan satu goresan penuh cinta, satu huruf penuh adab, satu kata penuh harap.

Karena sesungguhnya, menulis Al-Qur’an adalah seperti menulis surat cinta abadi. Dan Follow The Line adalah jalanmu — dari kosong, menjadi cahaya.

Follow The Line: Ikat Ruhmu dengan Cahaya Al-Qur’an.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »