Views: 13
POSITION PAPER
“Menulis Al-Qur’an Follow the Line: Strategi Transformasi Karakter Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045”
LATAR BELAKANG: KRISIS KARAKTER DAN LITERASI QUR’ANI
Bangsa Indonesia dihadapkan pada darurat karakter yang mengkhawatirkan. Data survei Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) secara mengejutkan menunjukkan bahwa 78% siswa dan 98% mahasiswa mengaku pernah mencontek. Fenomena ini diperparah dengan fakta bahwa 72,25% penduduk Indonesia masih buta huruf baca-tulis Al-Qur’an (data Kemenag RI). Jurang yang dalam antara identitas spiritual bangsa dan praktik nilai dalam kehidupan nyata ini menuntut respons strategis.
Menulis Al-Qur’an bukan sekadar tradisi, melainkan sebuah metode pembentukan karakter yang holistik, melibatkan dimensi kognitif, afektif, dan psikomotorik secara serempak. Metode Follow the Line, yang dikembangkan dalam program DIBILQA.ID (Digital Interaktif Tadabbur Iqra Bil Qalam), hadir sebagai solusi inovatif untuk menjawab dua krisis fundamental ini: krisis akhlak dan krisis literasi Qur’ani. Pendekatan ini menawarkan jalur transformatif untuk menanamkan nilai-nilai luhur dan membangun fondasi karakter yang kokoh.
VISI NASIONAL: IQRA NASIONAL 2045 – MEMBUMIKAN AL-QUR’AN MENUJU INDONESIA EMAS
Dalam menyongsong Indonesia Emas 2045, kami mengusulkan inisiatif “IQRA NASIONAL 2045”, sebuah gerakan literasi spiritual nasional melalui kegiatan menulis Al-Qur’an berbasis metode Follow the Line. Visi ini bertujuan untuk membumikan nilai-nilai Al-Qur’an di seluruh lapisan masyarakat, mulai dari lingkup terkecil hingga institusi pendidikan formal:
- Rumah: Mendorong orang tua dan anak untuk menulis Al-Qur’an bersama, menciptakan kebiasaan spiritual sejak dini dan mempererat ikatan keluarga.
- Madrasah dan Pesantren: Mengintegrasikan kegiatan menulis Al-Qur’an sebagai ibadah, terapi ruhani, dan pembiasaan yang membentuk disiplin serta kesabaran.
- Sekolah Umum: Menerapkan metode ini dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Keagamaan dan kegiatan Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) yang terstruktur.
Gerakan ini selaras dengan berbagai kebijakan pendidikan nasional yang telah ada, termasuk:
- Permendikbud No. 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti.
- Perpres No. 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter, yang mengamanatkan penguatan BTQ namun pelaksanaannya belum optimal oleh Kemendikbudristek maupun Kemenag.
- Profil Pelajar Pancasila, yang menekankan dimensi religius dan akhlak mulia.
- Inisiatif Moderasi Beragama Kementerian Agama, yang mengusung nilai-nilai toleransi dan kebersamaan.
KEUNGGULAN METODE “FOLLOW THE LINE”: INOVASI SEDERHANA, DAMPAK LUAR BIASA
Metode Follow the Line menawarkan keunggulan komparatif yang menjadikannya strategi efektif dalam pengembangan karakter:
- Aksesibilitas dan Efisiensi: Mudah dipahami dan murah dijalankan, hanya membutuhkan lembar cetak dan pena, sehingga dapat diimplementasikan secara luas tanpa kendala biaya atau infrastruktur yang kompleks.
- Pembentukan Karakter Holistik: Secara intrinsik, metode ini melatih kesabaran, ketelitian, fokus, dan menumbuhkan kecintaan mendalam terhadap Al-Qur’an. Proses menulis yang berulang dan penuh perhatian akan menginternalisasi nilai-nilai positif ini.
- Fleksibilitas Digital: Dapat dilaksanakan secara daring melalui platform DIBILQA.ID, memungkinkan jangkauan yang lebih luas dan adaptasi terhadap berbagai kondisi pembelajaran.
- Teruji dan Tervalidasi: Metode ini telah teruji selama lebih dari 15 tahun di lebih dari 30 provinsi di Indonesia, bahkan pernah dilibatkan dalam acara Hari Santri Nasional, membuktikan efektivitas dan penerimaannya di masyarakat.
USULAN KEBIJAKAN STRATEGIS: MENGOKOHKAN FONDASI KARAKTER BANGSA
Untuk merealisasikan visi “IQRA NASIONAL 2045” dan mengimplementasikan metode Follow the Line secara masif, kami mengusulkan beberapa kebijakan strategis:
- Mandatori Program Penulisan Al-Qur’an: Menetapkan program menulis Al-Qur’an Follow the Line sebagai kegiatan wajib dalam:
- Kegiatan BTQ di sekolah umum.
- Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah hingga Madrasah Aliyah.
- Program Pesantren Ramadan di sekolah/madrasah.
- Kegiatan parenting Qur’ani di tingkat keluarga dan komunitas.
- MoU Nasional Lintas Kementerian: Menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) nasional antara Kementerian Agama, Kemendikbudristek, dan DIBILQA.ID sebagai pelaksana platform resmi, untuk memastikan sinergi dan dukungan penuh dari pemerintah.
- Penetapan Daerah Percontohan: Menetapkan kabupaten/kota percontohan sebagai Daerah Model Pendidikan Karakter Qur’ani, yang akan menjadi pusat pengembangan dan replikasi program.
- Dukungan Anggaran Kolaboratif: Mengalokasikan dukungan anggaran dari berbagai sumber, termasuk CSR, Dana BOS pendidikan, serta kerja sama dengan pemerintah daerah dan provinsi, untuk memastikan keberlanjutan dan perluasan program.
PENUTUP: MASA DEPAN INDONESIA, DIMULAI DARI TANGAN KITA
“Bangsa yang ingin menjadi besar pada 2045, harus mulai menulis nilai-nilainya hari ini. Bukan dengan pidato, tapi dengan tangan yang menulis ayat, dan hati yang hidup bersama Al-Qur’an.”
Melalui gerakan Follow the Line bersama DIBILQA.ID, kita memiliki kesempatan emas untuk mengembalikan ruh pendidikan sebagai jalan menuju ketakwaan dan pembentukan karakter mulia, bukan sekadar orientasi kelulusan. Ini adalah investasi jangka panjang untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 yang berlandaskan nilai-nilai luhur dan spiritual. Mari kita wujudkan transformasi karakter bangsa ini bersama!
Melaui Metode ini semoga gerakan cinta al quran lebih cepat terrealisasi