Peradaban Digital

Views: 4

Peradaban Digital Tidak Seimbang dengan Keberadabannya

Maju Teknologi, Mundur Akhlak?

Kita hidup di zaman ketika informasi mengalir lebih cepat dari cahaya, dan batas antara dunia nyata dan maya makin kabur. Namun di balik semua kemajuan ini, muncul satu pertanyaan reflektif: apakah keberadaban manusia mengikuti lajunya peradaban digital?

1. Ledakan Peradaban Digital

Teknologi telah memberi kita kemampuan luar biasa:

  • Berkomunikasi lintas benua dalam detik.
  • Mengakses jutaan data hanya dalam satu klik.
  • Membangun dunia paralel di media sosial, metaverse, dan AI.

Namun, semua itu hanyalah wadah. Isi dari wadah itulah yang menentukan: apakah ia jadi berkah, atau justru membawa musibah.

2. Krisis Keberadaban

Sayangnya, laju adab tidak secepat laju teknologi. Beberapa tanda ketidakseimbangan itu nyata di sekitar kita:

  • Komentar kebencian yang mudah dilontarkan tanpa rasa bersalah.
  • Hoaks dan fitnah yang tersebar tanpa verifikasi.
  • Budaya viral yang lebih mengutamakan sensasi daripada etika.
  • Hilangnya rasa malu, empati, dan tanggung jawab dalam berinteraksi online.

Peradaban digital seharusnya tidak hanya membangun kecanggihan alat, tapi juga kemuliaan sikap.

3. Mengapa Tidak Seimbang?

Ada beberapa akar persoalan:

  • Pendidikan karakter tertinggal dibanding pendidikan teknologi.
  • Literasi digital rendah, sehingga tak mampu memilah informasi dan etika.
  • Ketiadaan nilai spiritual dalam membentuk kebiasaan digital.
  • Absennya teladan, baik dari tokoh publik maupun institusi.

Padahal, sejarah membuktikan bahwa setiap peradaban besar yang runtuh, bukan karena minim teknologi—melainkan karena runtuhnya moralitasnya.

4. Membangun Keseimbangan

Kita perlu membangun keberadaban digital dengan 3 langkah utama:

  • Revitalisasi adab: Menghidupkan kembali ajaran moral dan etika dalam ruang digital.
  • Integrasi nilai-nilai ilahiah: Menjadikan Allah sebagai saksi dari setiap jejak digital kita.
  • Pendidikan ruhani dan literasi digital: Menyeimbangkan kecerdasan intelektual dengan kecerdasan emosional dan spiritual.

5. Penutup: Peradaban Tanpa Adab Adalah Kehancuran

Kemajuan teknologi bukanlah ancaman jika disertai dengan kemajuan akhlak. Namun teknologi tanpa adab adalah pisau bermata dua—yang bisa melukai bahkan membunuh nilai kemanusiaan.

Mari kita jaga agar tangan yang memegang gawai juga terhubung dengan hati yang memegang adab.

#AdabDigital #EtikaOnline #PeradabanBermartabat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »